BOJONEGORO – 194 mahasiswa Universitas Bojonegoro (Unigoro) tercatat mengajukan beasiswa sepuluh sarjana per desa tahap kedua. Masa pendaftaran beasiswa dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro telah ditutup pada 30 September 2024. Di pencairan tahap pertama bulan Mei, ada 179 mahasiswa Unigoro dari empat prodi yang memperoleh beasiswa.
Kepala Biro Kemahasiswaan dan Kerja Sama Unigoro, Erwanto, M.Si., menerangkan, beasiswa sepuluh sarjana per desa ditujukan bagi mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTS) di Kabupaten Bojonegoro dengan akreditasi program studi (prodi) minimal baik sekali atau B. Jumlah pendaftar di tahap kedua lebih sedikit dibanding tahap pertama. “Di tahap pertama ada 484 mahasiswa yang mendaftar, namun yang lolos hanya 179 mahasiswa. Di tahap kedua pendaftarnya cuma 194 mahasiswa. Kami berharap jumlah penerima beasiswa sepuluh sarjana per desa di Unigoro terus meningkat,” terangnya, Jumat (4/10/24).
Unigoro menjadi kampus swasta di Kabupaten Bojonegoro yang mewadahi penerima beasiswa sepuluh sarjana per desa dan bantuan tugas akhir. Erwanto berharap, penerima beasiswa ke depan diprioritaskan bagi mahasiswa dari keluarga miskin. Sehingga program tersebut tepat sasaran. “Selain itu, nominal beasiswa yang didapatkan harus disesuaikan dengan akreditasi prodi. Misalnya untuk prodi dengan akreditasi baik nominalnya Rp 2,4 Juta, itu harus disamaratakan. Agar tidak ada kesenjangan nominal,” tandas dosen kimia Unigoro.
Banyak mahasiswa Unigoro yang memperoleh
beasiswa Pemkab Bojonegoro. Salah satunya Arif Prabowo, mahasiswa semester lima
prodi administrasi publik Unigoro. Pemuda asal Desa/Kecamatan Bubulan ini
menuturkan, dia sangat terbantu dengan adanya beasiswa sepuluh sarjana per desa
yang diinisiasi oleh Pemkab Bojonegoro. “Saya ingin meringankan beban orang tua
yang sehari-hari bekerja sebagai petani. Beasiswa dari Pemkab Bojonegoro ini
sangat membantu saya,” tuturnya.
Arif menambahkan, sebagai penerima beasiswa
sepuluh sarjana per desa dia berkomitmen untuk meningkatkan prestasinya di
bidang akademik. Terbukti, IPK-nya tiap semester selalu meningkat. Dia
berharap, program beasiswa Pemkab Bojonegoro ini dapat berjalan terus.
“Terutama bagi teman-teman yang belum berhasil mendapatkan beasiswa KIP atau
yayasan bisa coba apply beasiswa sepuluh sarjana per desa,” tukasnya. (din)
Tulis Komentar