BPS Bojonegoro Resmi Jalin Kerja Sama dengan Perpustakaan Unigoro
BPS Bojonegoro Resmi Jalin Kerja Sama dengan Perpustakaan Unigoro

BOJONEGORO – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro resmi menjalin kerja sama dengan Perpustakaan Universitas Bojonegoro (Unigoro). Kerja sama antar kedua pihak ditandai dengan penandatanganan memory of understanding (MoU) dan perjanjian kerja sama di Gedung Mayor Sogo, Selasa (1/10/14). Di momen yang sama, BPS Bojonegoro juga menggelar statistika bertema Potret Pertanian di Kabupaten Bojonegoro. Sekaligus penyerahan sertifikat kepada agen statistik.


Wakil Rektor II Unigoro, H. Moehadi, SE., MM., menyambut baik kerja sama antara Perpustakaan Unigoro dan BPS Bojonegoro. Terutama kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, serta bermitra dalam pertukaran informasi dan transfer pengetahuan untuk meningkatkan SDM kedua belah pihak. “Kerja sama yang baik seperti ini harus dilanjutkan. Banyak manfaat yang dirasakan oleh civitas akademika Unigoro atas kehadiran BPS Bojonegoro di kampus ini untuk meningkatkan literasi statistika,” tuturnya.



SIAP BERTUGAS: Wakil Rektor II Universitas Bojonegoro, H. Moehadi, SE., MM., menyerahkan sertifikat kepada mahasiswa yang terpilih menjadi agen statistik.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala BPS Bojonegoro, Kiki Ferdiana, S.St., M.Si. Penandatanganan MoU dan perjanjian kerja sama merupakan wujud komitmen untuk meningkatkan literasi statistik dosen maupun mahasiswa. BPS Bojonegoro menyediakan layanan Pojok Statistik di Perpustakaan Unigoro untuk konsultasi statistik kepada mahasiswa dan dosen. “Semoga kerja sama ini mendapat dampak positif. Mari bersama-sama memanfaatkan data dan statistik untuk kesejahteraan serta kemajuan masyarakat,” lanjutnya.


Seminar statistika tentang Potret Pertanian di Kabupaten Bojonegoro disampaikan oleh Dian Eka Apriana Sulasih, S.S.T., M.Si., selaku statisi ahli muda BPS Bojonegoro. Di hadapan para mahasiswa, Dian menerangkan, bahwa tugas utama BPS adalah mengumpulkan serta menyediakan data statistik dasar dari hasil sensus dan survei. Salah satu hasil survei yang ditunggu-tunggu oleh pemerintah adalah Sensus Pertanian yang dilaksanakan tiap tahun berakhiran angka tiga. “Ada tiga cakupan unit usaha yang disurvei. Di antaranya UTP (usaha pertanian perorangan), UPB (usaha perusahaan pertanian berbadan hukum), dan UTL (usaha pertanian lainnya),” ucapnya.



POTENSI DAN TANTANGAN PERTANIAN: BPS Bojonegoro menggelar statistika bertema Potret Pertanian di Kabupaten Bojonegoro.

Dian melanjutkan, salah satu hasil Sensus Pertanian 2023 di Kabupaten Bojonegoro adalah sebaran UTP terbanyak tertdapat di Kecamatan Kedungadem sebanyak 20.068 unit. Selain itu, potensi pertanian Kota Ledre sangat berkontribusi pada perekonomian daerah. “Namun ada pula tantangan pertanian Kabupaten Bojonegoro yang seharusnya mendapatkan atensi bersama. Mulai dari keberlangsungan pengelola sektor pertanian di masa mendatang, ketersediaan sarana dan prasarana sektor pertanian, hingga perubahan iklim akibat kekeringan maupun banjir,” jelasnya.

Para peserta tampak antusias dan mengikuti diskusi tentang statistika dengan baik. Mereka memanfaatkan momen tersebut untuk berdiskusi tentang data dan kebijakan pertanian. (din)



Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)