Detasering adalah sebuah program yang begitu bermanfaat karena mengakselerasi sebuah proses atau menjadi katalis. “Dalam konteks Universitas Bojonegoro, kami begitu terakselerasi dalam melakukan pengelolaan jurnal, kita jadi begitu cepat tahu tentang apa saja hal yang perlu disiapkan dan diperbaiki dalam mengelola jurnal,” begitu penuturan Bakhru, salah seorang calon pengelola jurnal kimia lingkungan di Universitas Bojonegoro (Unigoro).

Unigoro kembali mendapat kesempatan menjadi pertisas (perguruan tinggi sasaran) detasering untuk kali kedua secara berturut-turut atas surat pengumuman peserta detasering 2022 oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 3157/E4/PP.02.04/2022. Unigoro mendapatkan kesempatan detasering dalam proses pengelolaan jurnal dengan rincian materi (1) Pelatihan penggunaan Open Journal System (OJS) untuk pengelola jurnal (Hari 1-5), (2) Menginisiasi penerbitan jurnal ilmiah dan pendampingan memperoleh ISSN (Hari 6-10), (3) Pendampingan indeksasi jurnal (SCOPUS, DOAJ, ACI) (Hari 11-15), (4) Pendampingan pengajuan akreditasi jurnal (Hari 16-20), dan (5) Pelatihan editing dan reviewing artikel untuk publikasi jurnal (Hari 21-25).
Detaser selama dua puluh lima hari ini adalah Bapak Dr. Juneman Abraham, S.Psi., M.Si., Kepala Kelompok Riset Perilaku Konsumen dan Etika Digital (Consumer Behavior and Digital Ethics/RIG CBDE) dari Universitas Bina Nusantara, yang juga merupakan salah seorang Reviewer Dewan Pendidikan Tinggi (DPT) Kemendikbudristek RI.
Program yang dilakukan sebanyak 25 pertemuan ini mempertemukan detaser dengan pertisas dalam dua metode, yakni pertemuan 1 sampai 20 dilakukan secara daring dengan media Zoom dan berlangsung sejak 5 September 2022 hingga 26 Oktober 2022, sementara untuk pertemuan 21 sampai 25 dilakukan secara luring di Universitas Bojonegoro pada tanggal 18 sampai 22 November 2022. Yang hadir dan terlibat adalah pimpinan universitas dan lembaga universitas (LPPM), pimpinan fakultas dan lembaga di bawah fakultas, dosen, tendik, mahasiswa, bahkan perguruan tinggi lain di Bojonegoro. Detasering diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan jurnal ilmiah di lingkungan Unigoro sebagai salah satu sumber kebenaran ilmiah yang dalam jangka panjang mampu mengubah kondisi masyarakat lokal maupun nasional ke arah yang lebih baik.
Hasil-hasil Kegiatan
Sepanjang September 2022, terdapat 2 kegiatan utama, yaitu (1) OJS untuk pengelolaan jurnal, dan (2) Inisiasi penerbitan jurnal ilmiah dan pemerolehan ISSN. Untuk kegiatan pertama, Penggunaan OJS diorientasikan pada pemenuhan ketentuan akreditasi. Untuk kegiatan kedua, inisiasi penerbitan jurnal ilmiah berfokus pada elemen-elemen penerbitan dan pembahasan secara khusus pada GFA (Guide for Author) yang lengkap. Untuk pemerolehan ISSN, sudah siap satu jurnal (Jurnal Teknologi dan Manajemen Sistem Industri/JTMSI) diajukan ke Portal terbaru ISSN.
Sepanjang Oktober 2022, terdapat 2 kegiatan utama, yaitu (1) Pendampingan untuk Indeksasi Jurnal (SCOPUS, DOAJ, ACI), dan (2) Pendampingan untuk Pengajuan Akreditasi Jurnal. Untuk kegiatan pertama, Pendampingan diorientasikan pada asesmen diri (self-assessment) jurnal-jurnal di Universitas Bojonegoro dengan kriteria Scopus (Ready for Scopus), DOAJ (Directory of Open Access Journal), dan ACI (ASEAN Citation Index). Untuk kegiatan kedua, Pendampingan diorientasikan juga pada asesmen diri (self-assessment) jurnal-jurnal di Universitas Bojonegoro dalam rangka kesiapan akreditasi ARJUNA, baik dari aspek Manajemen maupun aspek Substansi, sehingga menjadi Draf Pengajuan Akreditasi Jurnal.
Sepanjang November 2022, terdapat 1 kegiatan utama, untuk Detasering secara luring yaitu Pelatihan Editing dan Reviewing Artikel Untuk Publikasi Jurnal. Dalam kegiatan ini, dilakukan pelatihan penyuntingan dan penelaahan naskah artikel baik untuk para editor dan calon editor maupun para mitra bestari/reviewer maupun calon reviewer, sampai dengan naskah menjadi siap untuk diterbitkan. Termasuk dalam hal ini, tambahannya, mempersiapkan edukasi kepada para penulis maupun calon penulis yang dilayani oleh editor dan mitra bestari/reviewer jurnal mengenai pembuatan tabel tanggapan terhadap reviewer (rebuttal table).
Di samping itu, juga dilakukan pelatihan khusus tentang Etika Riset dan Publikasi Ilmiah, diantaranya sosialisasi Permendikbudristek Nomor 39 Tahun 2021 tentang Integritas Akademik dalam Menghasilkan Karya Ilmiah (termasuk enam jenis pelanggaran, yaitu fabrikasi, falsifikasi, plagiat, kepengarangan yang tidak sah, konflik kepentingan, dan pengajuan jamak), praktik sains terbuka (open science) yang menunjang etika, serta usulan tentang peran Komisi Etika, sebagai bagian integral aspek penting untuk dikawal oleh editor maupun mitra bestari/reviewer.
Kesan dan Pesan

Program ini memberikan banyak sekali manfaat yang dirasakan oleh pengelola jurnal di Universitas Bojonegoro. “Selama ini, kami hanya melakukan rutinitas publikasi rutin. Namun dengan detasering, kami jadi tahu bahwa publikasi rutin belum cukup, ada banyak sekali yang perlu diperhatikan semisal memperbaiki OJS. OJS milik kami benar-benar apa adanya dan mungkin membuat orang yang berkunjung tidak tertarik untuk publikasi di jurnal yang kami kelola. Tetapi saat ini, kami jadi tahu semisal harus memperbaiki OJS mulai dari menyediakan laman yang berbahasa Inggris, terdapat informasi kapan terbit, biaya terbit, sejarah jurnal, skop (cakupan) jurnal dan masih banyak yang lain,” begitu penuturan Nova Nevila Rodhi, pengelola De’Teksi: Jurnal Teknik Sipil.
Joko Hadi Susilo juga menyampaikan rencana jangka pendek dan jangka panjang dari Jurnal Ekonomi Manajemen dan Sosial (JEMeS) yang ia kelola. Dalam waktu dekat kami akan memperbaiki tampilan OJS sesuai dengan saran yang diberikan selama detasering. Selain itu kami akan menambahkan OJS dalam bahasa Inggris. “Dalam program detasering, kami juga didorong untuk melakukan self-assessment, untuk mengetahui kualitas jurnal kami sudah sejauh mana, dan tentu kami berharap pada masa yang akan datang jurnal kami dapat terindeks secara internasional,” pungkas Joko.
Program detasering ini juga mengajak mahasiswa untuk mewakili elemen calon penulis, apalagi hal ini sejalan dengan program baru di Universitas Bojonegoro yakni lulus jalur publikasi. Mahasiswa yang diajak merasa memiliki banyak sekali modal terutama melakukan self-editing artikel sebelum melakukan proses submit. Hal ini tentu bermanfaat agar artikel yang nantinya dipublikasi tidak mendapatkan revisi mayor apalagi sampai desk rejected karena telah mengetahui aturan dan kriteria artikel yang baik. “Kami jadi tahu tentang pentingnya mengikuti aturan dari pengelola jurnal, kalau di panduan dikatakan menggunakan APA style, ya kita jangan improve dengan menggunakan cara pengutipan lain,” tutur Mei Agustina, salah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi.
Pihak pimpinan juga berharap bahwa proses detasering ini tidak hanya menjadi euforia sesaat. “Pengelola jurnal juga perlu segera menyusun struktur pengelola jurnal agar dalam kerjanya menjadi jelas dan membuat jurnal yang ada di Universitas Bojonegoro benar-benar berkembang dan mendapatkan akreditasi. Dalam waktu dekat semoga sudah ada jurnal yang terakreditasi Sinta,” tutur Rektor Universitas Bojonegoro, Dr. Tri Astuti Handayani, M.Hum.

Akhirnya, kami ucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atas kesempatan detasering yang diberikan dan pada Bapak Juneman Abraham yang telah menjadi detaser pada detasering tahun 2022.