Kabid Jalan Dinas PU BM-PR Bojonegoro Isi Kuliah Praktisi Teknik Sipil Unigoro
Kabid Jalan Dinas PU BM-PR Bojonegoro Isi Kuliah Praktisi Teknik Sipil Unigoro

Keterangan Gambar : Radityo Bismoko, ST., MM., selaku Kabid Jalan Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang (BM-PR) Bojonegoro.


BOJONEGORO – Prodi teknik sipil Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar kuliah praktisi di Gedung Mayor Sogo, Jumat (17/1/25). Kuliah praktisi kali ini membahas geometri jalan. Prodi tersebut menghadirkan Radityo Bismoko, ST., MM., selaku Kabid Jalan Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang (BM-PR) Bojonegoro sebagai dosen praktisi.


Kaprodi Teknik Sipil Unigoro, Dr. Nova Nevila Rodhi, MT., menuturkan, program wajib untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dengan belajar dari sang praktisi. Dengan hadirnya praktisi dari Dinas PU BM-PR Bojonegoro, beliau berharap mahasiswa dapat memperoleh wawasan tentang pembangunan jalan. “Semoga prodi teknik sipil Unigoro juga bisa berkolaborasi dengan Dinas PU BM-PR Bojonegoro terkait penyusunan tugas akhir mahasiswa, penelitian, dan pengabdian masyarakat,” tuturnya.



SINERGITAS: Kabid Jalan Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang (BM-PR) Bojonegoro bersama Kaprodi, dosen, dan mahasiswa teknik sipil Unigoro.


Di hadapan mahasiswa, Radityo menerangkan lima prinsip dasar perencanaan geometri jalan. Yakni keselamatan, efisiensi operasional, fungsionalitas, ekonomi, dan kesesuaian lingkungan. Desain pembangunan jalan sebisa mungkin meminimalkan risiko kecelakaan sekaligus mengurangi dampak negatif pada lingkungan. “Jangan sampai kita terpaku pada desain yang bagus, tetapi justru menghambat mobilitas warga. Misalnya kita membangun jalan di kawasan hutan, sebisa mungkin jangan menebang pohon yang ada,” terangnya.


Konstruksi jalan-jalan di Kabupaten Bojonegoro saat ini menggunakan konstruksi beton. Radityo menjelaskan, konstruksi beton dipilih karena kondisi tanahnya selalu bergerak. Jika menggunakan konstruksi yang lentur, justru akan mudah rusak. “Pakai perkerasan kaku hasilnya lebih kuat. Contohnya jalan di kawasan perbukitan daerah barat dan selatan. Saat musim hujan rawan longsor. Jika jalannya pakai kontruksi beton, saat tertimpa longsoran pasti tidak akan rusak,” jelas pria asal Malang.

Kuliah praktisi yang dimoderatori Ir. Soegyarto, MM., berlangsung interaktif. Mahasiswa prodi teknik sipil Unigoro memanfaatkan momen diskusi dengan praktisi langsung untuk menjawab rasa penasarannya tentang geometri jalan. (din)



Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)