BEDAH NOVEL: Salah satu peserta melakukan bedah novel di sela-sela kegiatan Kelas Jurnalistik di gedung Mayor Sogo, Unigoro
MAHASISWA adalah kaum terpelajar, kaum intelektual. Salah satu indikator utama intelektual adalah kemampuannya menyampaikan ide atau gagasan melalui tulisan dengan terstruktur, sistematis, melalui pendekatan analitis sekaligus bernalar kritis.
Menyadari peran besar di pundak mahasiswa, Kelas Jurnalistik/Menulis menjadi salah satu terobosan penting yang ditelorkan Universitas Bojonegoro (Unigoro). Kelas Jurnalistik ini diharapkan mampu mencetak generasi penulis profesional di masa yang akan datang.
Kelas Jurnalistik Unigoro, yang masuk dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Jurnalistik (P2J), sudah mengawali debutnya pada November 2016 lalu, dengan beranggotakan 25 mahasiswa/mahasiswi.
”Dalam Kelas Jurnalistik, kita tidak hanya belajar tentang menulis berita dengan berbagai variannya, namun juga belajar menulis karya tulis populer lainnya,” kata Imam Agus Faisal, mahasiswa semester IV Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unigoro, yang dipercaya sebagai Ketua Jurnalistik Unigoro tersebut.
Asfas, sapaan akrabnya, menjelaskan, di era yang serba modern ini, semua orang ingin mengetahui kejadian apapun tanpa harus bersusah payah melihat langsung ke tempat kejadian.
Semua orang bisa mendapatkan informasi dengan mudah. Baik informasi peristiwa yang sedang terjadi, olahraga, sosial politik, ekonomi, maupun hukum dan kriminal. Semua hal dapat didapatkan dengan mudah.
Melalui media sosial, lanjut Asfas, semua orang bisa mendapatkan informasi melalui handphone masing-masing. Dimanapun dia berada dan kapanpun waktu yang dia punya. Itulah fakta di era modern yang tak bisa disangkal.
”Kebutuhan masyarakat akan informasi yang akurat, valid, dan bertanggung jawab harus dijawab oleh kampus dengan menyiapkan mahasiswa dan membekalinya dengan keahlian yang siap menjawab tantangan zaman. Itulah salah satu alasan mengapa Kelas Jurnalistik ini lahir,” jelasnya.
Selain ingin belajar menyajikan berita-berita yang bermanfaat dan bertanggung jawab, Kelas Jurnalistik Unigoro juga bertujuan untuk mencetak generasi penulis-penulis yang profesional.
Menurut dia, di zaman modern dan media sosial, apabila tidak didukung oleh penulis-penulis yang profesional dan dapat bertanggung jawab dengan tulisannya, hanya akan menjadikan media sosial sebagai tempat mencela dan mencemooh orang lain melalui tulisan dan ujaran (hate speech) yang tidak bertanggung jawab.
“Jelas Jurnalistik Unigoro ingin mencetak generasi penulis profesional yang siap bertanggung jawab akan tulisan yang telah dibuatnya menjadi berita dan karya tulis lainnya,”lanjut Asfas.
Dia juga berharap, Kelas Jurnalistik unigoro dapat membantu dan berkontribusi untuk Bojonegoro dalam memberikan berita dan informasi yang baik untuk masyarakat Bojonegoro. Dan menjadikan Bojonegoro semakin baik kedepannya.
Dosen pembimbing Kelas Jurnalistik, Ahmad Taufiq menambahkan, menulis adalah tradisi intelektual. Kelas Jurnalistik adalah salah satu cara untuk merawat atau membumikan tradisi intelektual.
”Ini diawali dengan menulis berita yang baik dan benar, hingga karya tulis lain seperti opini, essay, atau karya fiksi. Bahkan, bedah buku/novel juga. Ini semua kelak sangat berguna bagi dunia literasi dan intelektual di Bojonegoro itu sendiri. Kami berharap, ke depan akan lahir penulis-penulis berbakat dari Kelas Jurnalistik ini,” papar dosen FISIP Unigoro tersebut. (asfas)