Poktan Sari Tani Tuban Terima Hibah Mesin Pengering Cabai dari Tim PKM Unigoro
Poktan Sari Tani Tuban Terima Hibah Mesin Pengering Cabai dari Tim PKM Unigoro

Keterangan Gambar : Perwakilan Poktan Tani Sari Tuban bersama Tim PKM Unigoro, pada awal September.


BOJONEGORO – Kelompok Tani (Poktan) Sari Tani Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, kini tak perlu khawatir lagi saat panen raya cabai rawit tiba. Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Bojonegoro (Unigoro) menghibahkan mesin pengeringan DrySter Eco House. Sekaligus membekali para petani dengan skill digital marketing pada 8 September 2025. Hibah ini merupakan bagian dari program yang didanai oleh Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) RI. Yang bertujuan membantu petani mengatasi anjloknya harga cabai di pasaran, meningkatkan keterampilan pemrosesan, serta memperluas akses pasar melalui e-commerce.


Ketua Tim Pelaksana PKM Unigoro, Ir. Ardana Putri Farahdiansari, ST., MT., menuturkan, di era serba digital para petani dituntut harus bisa berinovasi agar menambah nilai jual cabai rawit. Terutama saat panen raya tiba. Dia bersama timnya Meilisa Rusdiana Surya Effendi, S.Pd., M.Si., dan Rizky Stighfarrinata, S.ST., M.T., memperkenalkan teknologi tepat guna dan digitalisasi usaha tani. “Cabai dapat diolah menjadi cabai kering dan cabai bubuk menggunakan mesin pengeringan DrySter Eco House agar umur simpannya lebih panjang. Teknologi pengeringan ini juga higienis dengan tenaga surya. Sehingga dapat menambah nilai jual,” tuturnya, Jumat (26/9/25).



TENAGA SURYA: Proses pengeringan cabai milik Poktan Sari Tani menggunakan mesin pengeringan DrySter Eco House.


Tim PKM Unigoro membekali anggota Poktan Sari Tani dengan skill digital marketing. Mereka dibimbing untuk membuat akun penjualan di e-commerce Shopee, WhatsApp Business, hingga teknik branding dan pengemasan produk. Hasilnya, keterampilan petani dalam mengolah cabai meningkat dari semula 10% menjadi 83%. Sementara kemampuan pemasaran digital naik dari nol menjadi 78%.


Ardana berharap, program pengabdian ini menjadi solusi berkelanjutan bagi petani-petani di Bumi Ronggolawe untuk mengatasi permasalahan klasik kala panen raya. “Dengan adanya teknologi DrySter Eco House dan digital marketing, petani tidak lagi sepenuhnya bergantung pada tengkulak, tapi bisa memasarkan produk olahan mereka secara mandiri,” harap dosen prodi teknik industri Unigoro ini.

Anggota Poktan Sari Tani, Subroto, mengaku sangat terbantu dengan program hibah PKM Kementrian Diktisaintek 2025. “Kami jadi tahu cara mengolah cabai dan memasarkannya secara online. Hasil panen yang melimpah kini bisa disimpan dalam bentuk cabai kering atau bubuk, sehingga lebih menguntungkan,” tandasnya. (jbs/din)





Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)