Keterangan Gambar : Kelompok 27 KKN TK Unigoro di geosite Museum Galeri Bengawan.
BOJONEGORO – Kelompok 27 Kuliah Kerja Nyata Tematik Kolaboratif (KKN TK) Universitas Bojonegoro (Unigoro) menginisiasi program school trip di geosite dan biosite Desa Padang, Kecamatan Trucuk, pada 26 Juli 2025 mendatang. Untuk menyukseskan program tersebut, kelompok ini berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Padang.
Ketua Kelompok 27 KKN TK Unigoro, Mohammad Fikri Ridhoi, menuturkan, adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar kelas edukatif yang akan berkunjungan ke tempat-tempat tertentu. Untuk memberikan pengalaman belajar di luar ruang kelas, memperluas wawasan, dan mengembangkan keterampilan. Dengan tujuan revitalisasi wisata dan pemberdayaan potensi lokal Desa Padang. “Peserta school trip adalah siswa-siswi SDN Padang 1 dan SDN Padang 2. Kami berharap bisa bersinergi dengan warga, Pemdes Padang, serta Disbudpar Bojonegoro untuk mengembangkan dan menata kembali potensi geosite Galeri Bengawan dan biosite Kebun Jambu Kristal,” tuturnya, Senin (21/7/25).
Fikri menambahkan, rute school trip diawali dari Galeri Bengawan yang menyimpan temuan-temuan dari Bengawan Solo seperti artefak perahu kuno. Selanjutnya, para siswa akan diajak ke Kebun Jambu Krital yang dipandu oleh Pokdarwis Desa Padang. Di sana mereka akan mendapatkan wawasan tentang cara menaman, membuat produk olahan makanan, dan cara merawat pohon jambu kristal.
Ketua Pokdarwis Padang, Tata
Trisnaning Prihatin, menjelaskan, Kebun Jambu Kristal di desa ini dikelola
secara mandiri. Pokdarwis bertugas melakukan pengawasan terhadap aktivitas perkebunan.
“Meskipun dikelola sendiri, kebun ini tetap menjadi tempat yang ideal untuk
pembelajaran lapangan. Terutama dalam mengenalkan anak-anak pada pentingnya
menjaga tanaman dan mencintai lingkungan sejak usia dini,” jelasnya.
Tata berharap, program school trip
yang diinisiasi Kelompok 27 KKN TK Unigoro menjadi langkah awal yang berdampak
positif. Dalam mengembangkan minat generasi muda terhadap objek wisata. Sekaligus
membuka ruang partisipasi yang lebih luas untuk penguatan potensi desa berbasis
edukasi. (din)
Tulis Komentar